Senin, 23 Mei 2011

Di Kantor beberapa waktu lalu......

Biasanya dihari minggu selama saya bekerja di kota Kupang selalu libur, karena pekerja proyek dari penduduk lokal beragama Nasrani harus kegereja.
Karena kejar tayang, melanjut pekerjaan yang galiannya penuh air dan berbatu terpaksa bekerja dengan gabungan group pekerja dari jawa.
Pekerjaan bisa  diselesaikan jam 13.00, sehingga bias menikmati tidur siang……kapan lagi….!

Karena itu malam ini dari pada ingat keluarga di Jawa sana karena keberadaanku di Kupang diperpanjang sampat tanggal 07 April yang akan datang, maka ngeblok saja sesuai  ingatanku.
……………………………………………………………………………………………………………….
: Pagi itu ada meeting alias kumpul2 dipimpin GM, hadir juga Manajer bidang dari kantor pusat disamping  saling memperkenalkan diri, mendengaqrkan unek2/  usulan dari karyawan unit untuk kelancaran pekerjaan dan kemajuan perusahaan.

Ada yang menarik dari pertemuan ini  yaitu :

Salah satu karyawan mengeluh bahwa dia bekerja dan bertanggung jawab dan harus menghadapi tantangan di garis terdepan, jauh dari keluarga. Sebagai ujung tombak yang menentukan kemajuan perusahaan, merasa paling penting.  Minta dihargai dan kurang menghargai teman2nya yang ada dikantor yang lebih nyaman, tenang tanpa tantangan, lebih enak dibandingkan dia.

Kemudian ditanggapi manajemen Kantor Pusat langsung GM., beliau menjelaskan tidak ada yang paling utama/ penting untuk perusahaan/ organisasi semua mempunyai tugas sendiri2 saling mendukung dan mempunyai fungsi  sendiri2

Beliau mengibarat telapak dan jari2 kita  walaupun sekarang ini jaman sudah jadi jaman komputer dan canggih yang segalanya sudah pada menggunakan Robot; tapi sampai hari ini belum ada alat canggih manapun yang dapat menggantikan fungsinya jari dan telapak tangan yang masing2 punya peran sendiri sendiri.

Kesimpulannya : Semua karyawan baik dilapangan, dikantor, tukang sapu, bagian dapur menyediakan minum dll, semua punya peran dan harus bekerja sama, saling menghargai, berkomunikasi yang baik jangan yang diatas mentang2, over ,,,,karena egonya demi  untuk memajukan perusahaan.

Saya jadi ingat artkel yang pernah saya baca ;
Mari kita coba menginventori dan lihat apa2 saja  fungsinya jari dan telapak tangan ini.

Jari tangan dapat digunakan untuk buang ingus, nyolek, ndulit, nyodok, cap jempol, meraba-raba, menyingkap, gerayang-gerayang, ngitik-itik membuat geli-gelian, juga bisa untuk melihat apakah ayam betina sudah akan bertelor atau belum dengan meyodok pantatnya dengan jari biasanya dipakai jari kelingking..

Jari juga dapat untuk ngupil, nunjuk, ngoreki kuping, untuk ngetik, untuk mengoperasikan mouse kalau lagi ngenet. Jari juga bisa buat main piano nggitar, main siter. Juga dipakai untuk nyisir, njambak, kramas, cebok, buat megangin burung kalau pipis. Kalau habis mandi kita pakai sarungan handuk kemudian handuknya lepas otomasi jari dan telapak  tangan segera digunakan untuk menutupinya. Kalau lagi malu jari dan telapak tangan digunakan untuk tutup muka.

Untuk Ibu-ibu didapur jari dan telapak tangan digunakan untuk ngguleg (numbuk) cabe buat sambel, meras santen, nggoreng, ndulit sayur untuk merasakan asin atau manis sayurnya dan lain-lain.

Jari juga bisa digunakan untuk njewer, metik kembang, nyuwil, ngurut, mijet, mengelus-elus, ngemek-emek, njawil, nyenggol, mlethet, garuk-garuk, cari kutu, nggeblog, meraup, njiwit, nablek pantat.

Ada lagi jari tangan juga bisa digunakan untuk ngodol-odol, ngaduk-aduk, ngeplak, nempeleng, mithes, miyak, ngicup, njembeng, narik, ngulur, mendekap, nyengkiwing, ndudul, nyuleg, nyelipin jari diam2 atau gremet-gremet, mlethet, mencet odol, nyelipin rokok, pensil. Ndulang makan.

Jari tangan juga bisa digunakan untuk melorotin celana, nyopot kutang, pakai kutang, nyenthil, narik kolor, merogoh, nyopet, ngidhit atau mirit ndudut kartu (yang suka main kartu), nutup dan buka lubang suling kalau sedang main suling.

Bagi orang bisu, jari digunakan untuk kode bicara. Kadang-kadang jari dipakai juga kode untuk mengatakan orang sinting dengan menaruh jari telunjuk ke jidat dengan posisi miring.

Dulu ketika kita masih belajar berhitung jari digunakan untuk menghitung, ngacung. Biasanya juga jari digunakan untuk zikir, ngusap mata kalau bangun tidur, sikat gigi kalau pas nggak punya sikat gigi.

Juga ketika kita masih kecil jari digunakan untuk tos-tosan. Biasanya jari telunjuk dinamakan orang, jempol namanya Gajah, kelingking dinamai semut. Orang kalah sama Gajah, Gajah kalah sama semut, semut matinya sama orang. Kalau yang tos-tosan lebih dari dua orang kita menggunakan telapak tangan “hom-pim-pah  – lailahum gambreng”

Mari kita perinci :
Jari-jemari tangan kita kiri dan kanan masing-masing terdiri dari 5 sehingga semuanya ada 10 dan masing-masing memiliki 4 ruas (kecuali ibu jari = 3 ruas)sehingga jumlah keseluruhannya 38 ruas.
Tahukah anda, jumlah jari jemari anda mengandung keajaiban angka 19 ?
(catatan: dengan mengabaikan ruas-ruas tulang pergelangan). Silakan anda hitung sendiri maka akan anda dapati:
jari kelingking ==> ada empat ruas
jari manis ==> ada empat ruas
jari tengah ==> ada empat ruas
jari telunjuk ==> ada empat ruas
jari jempol (ibu jari) ==> ada tiga ruas
----------------------- +
( 4 + 4 + 4 + 4 + 3 ) Jumlah = 19 ruas
Keduanya berfungsi seimbang dan dapat bekerjasama dengan baik untuk kepentingan sang pemilik. Keseluruhan ruas jari ini ini dapat ditekuk-tekuk sedemikian rupa sehingga bersama dengan telapak tangan dapat melakukan banyak aktiviti. Bila satu ruas saja bermasalah, pemiliknya pasti akan merasa susah. Jika satu saja jari anda terkilir, dapat dipastikan anda akan menjadi kerepot. Jari jemari yang posisinya seimbang itu dilengkapi dengan kuku-kuku bermanfaat. Ia digunakan untuk mencubit, mengambil barang yang kecil.Jari dan kuku juga berfungsi untuk keindahan.

Kebaikan dan Keburukan
Setiap jari - ibu jari, telunjuk, jari tengah, jari manis, dan kelingking punya aktiviti masing-masing sesuai profesion pemiliknya. Ada yang sering dipakai untuk menjahit, memegang wang, memegang cangkul, mesin, mengetik,dan lain-lain.Ia sesuai dengan jenis kerja pemiliknya. Jari jemari sangat penting bagi para olahragawan yang keahliannya menggunakan tangan dan para seniman yang berkarya dengan jemarinya.. Aktiviti jari jemari memang untuk membantu manusia melaksanakan pekerjaan dan merealisasikan keinginannya.

Gerakan-gerakan jari-jemari pun memiliki makna sendiri-sendiri. Acungan ibu jari misalnya bererti ungkapan, "bagus" atau "hebat". Anda tidak mendapat sesuatu yang anda inginkan biasanya diistilahkan dengan "gigit jari". Jari-jemari pun jadi alat isyarat. Ketika kita menyatakan persahabatan kita pun berjabat tangan yang mendekatkan telapak tangan dan jari jemari kita ke tangan sahabat kita. Jari telunjuk yang ditaruh tegak di depan mulut berarti "Hati-hati" atau "Diam". Jari yang diletakkan melintang di kening menandakan bahwa pelakunya hendak memberi tahu bahwa seseorang itu tidak waras. Telunjuk yang diarahkan kepada seseorang bererti menuding. Bila kesemua jari dan telapak tangan diangkat ke atas bererti lambaian. Banyak isyarat lain dilakukan dengan jari.

Al -Quran juga menggambarkan fungsi jari sebagai alat isyarat. Orang munafik yang menolak kebenaran dalam Al- Quran dilukiskan sebagai orang-orang yang menyumbat telinga dengan jarinya.

"Atau seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit disertai gelap gelita, guruh dan kilat; mereka menyumbat telinganya dengan anak jarinya, kerana (mendengar suara) petir, sebab takut akan mati. Dan Allah meliputi orang-orang yang kafir." (QS. 2. Al Baqarah:19)

Menyumbat telinga dengan jari dalam ayat di atas adalah kiasan menutup hati dari bimbingan hidayah Allah. Inilah kiasan terhadap orang-orang munafik yang hatinya berpenyakit dan enggan menerima kebenaran.

Para koruptor menggunakan jari jemarinya untuk memindahkan angka-angka hitungan wang dalam memanipulasi para auditor di tempatnya bekerja. Ibu jari dan telunjuk digunakan menulis dengan pen atau pensil di atas kertas. Seorang pengambil keputusan menandatangani surat-surat penting dengan pennya. Para pelajar mencatat pelajaran, para pelukis melukis di atas kanvas dan lain-lain.
Jari jemari digunakan untuk keburukan misalnya oleh para pengarang yang mengotak-ngatik tulisan sehingga menyesatkan orang lain. Hujung jari-jemarinya digunakan untuk menekan huruf di atas keyboard ketika membuat tulisan yang merendahkan orang lain. Seorang pembunuh yang menggunakan pistol memakai telunjuknya untuk menarik picu pistolnya sehingga pistol itu pun memuntahkan peluru. Para penjahat dan pelaku kecurangan menggunakan jari jemari dalam menjalankan aksinya,

Sebaliknya jari jemari juga dilakukan untuk kebaikan dan ibadah kepada Allah. Dengan jari jemari anda dapat menolong orang lain. Anda yang sedang berzikir kepada Allah juga menggunakan jari jemari untuk menghitung puji-pujian terhadap Allah. Jumlah kalimat thoyyibah : Subhanallah,Alhamdulillah, dan Allahu Akbar biasanya dihitung masing-masing 33 kali sedangkan istighfar dan Laa ilaha-illallah 100 kali sehingga mudah dilakukan dengan menekan jari jemari yang berjumlah 30 dan ditambah 3.

Ketika Anda berdiri dalam sholat jari-jari tangan sebelah kanan di taruh di atas tangan kiri. Jari telunjuk pun diacukan ketika seseorang mengucapkan dua kalimat syahadat di dalam sholatnya. Kerana itu jari jemari ini tahu persis apa yang telah dilakukan pemiliknya. Apakah jari anda digunakan berdzikir, bersyahadat ataupun melaksanakan ibadah lainnya. Apakah dia membuat kebaikan ataukah keburukan, semua ada balasannya.
Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, nescaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, nescaya dia akan melihat (balasan)nya pula. (QS. 9. Az Zalzalah:7-8)

Menjadi Saksi
Walaupun banyak sekali fungsi dan peranannya, jari jemari tidak menentukan segalanya dalam aktiviti hidup manusia. Sebab pengendali utama hidup manusia adalah hatinya. Jika hatinya sihat manusia menjadi baik. Jika hatinya berpenyakit maka perbuatannya pun akan buruk.Jari jemari melakukan tugas yang diperintahkan otak manusia. Otak ini dikendalikan hati yang terdapat di dalam dada.
Dengan sangat indah Nabi Muhammad SAW menggambarkan bahwa hati mukmin berada di antara jemari Ar Rahmaan

Maksudnya Allah teramat dekat dengan manusia sehingga dapat membolak-balik hatinya dari beriman menjadi kufur atau dari kufur menjadi mukmin. Setiap muslim dituntut memelihara imannya dan berdo'a kepada Allah,
"Ya Allah yang mampu membolak-balik hati teguhkanlah hatiku dalam agamaMu" (Al hadits)

Muslim hendaknya memelihara keteguhan hatinya di dalam agama Allah dan mencegah jari jemarinya dari perbuatan durhaka. Sebab, jari jemari itu akan menjadi saksi atas apa yang diperbuat pemiliknya. Al- Quran menyatakan tentang hari kiamat dimana jari jemari manusia yang telah hancur bercampur tanah akan dikembalikan.
"Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan sempurna".
(QS. 75. Al Qiyamah:4)

Inilah penggambaran yang sempurna tentang kehidupan sesudah mati. Allah akan menyusun kembali tulang belulang manusia yang berserakan. Bahkan setiap ruas jari-jemari akan kembali utuh sebagaimana semula.. Si empunya jari jemari itu pun dituntut pertanggungjawaban terhadap apa yang telah diperbuatnya.

"Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksian kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan." (QS. 36. Yaasin:65)

Tidak itu saja, persaksian terhadap sikap, ucapan, dan perilaku bukan hanya disampaikan oleh jari jemari tetapi juga oleh kulit manusia.Seperti halnya jari jemari setiap sel kulit akan kembali seperti semula untuk
memberikan persaksian terhadap apa yang diperbuat oleh pemiliknya...
Sehingga apabila mereka sampai ke neraka, pendengaran, penglihatan dan kulit mereka menjadi saksi terhadap mereka tentang apa yang telah mereka kerjakan.(QS. 41. Fushshilat:20)

Mukjizat Allah, tanda 99 (Asmaul Husna) pada telapak tangan anda.
Tahukah sahabat, garis utama kedua telapak tangan kita,(lihat gambar), bertuliskan dalam angka Arab yaitu :
|/ pada telapak tangan kanan, artinya : 18 dan /| pada telapak tangan kiri, artinya : 81
Jika kedua angka ini dijumlahkan, 18+81 = 99
99 adalah jumlah nama/sifat Allah, Asmaul Husna yang terdapat dalam Al-Quran ! "


Sabtu, 21 Mei 2011

"HARI JUM'AT INI ! "

Hari ini Jum’at…..Bangun pagi, sholat shubuh tidak seperti hari2 biasanya kalau tidak punya beban ke luar kota Kupang saya biasa tidur lagi dan bangun jam 07.00 (alarm hp pilihan kedua).
Kali ini ada beban yang lain yaitu beban nanti harus berusaha mengikuti sholat Jum’at, karena sudah 2 kali absent sholat Jum’at.

Tgl. 06 Mei 2011  jam 12.00 WITA yang lalu saya ada bandara Eltari Kupang untuk check in…boording jam 12.30 dengan Sriwijaya air menuju Surabaya karena janji walaupun hanya lewat email acara perkawinan mbak rochma tgl 07 Mei. Kemudian tgl.13 Mei 2011 kebetulan juga hari Jum’at, saya juga ada di bandara Eltari Kupang meluncur ke Surabaya juga karena janji kepada juragan perempuan saya,  mengantar keluarga ke Magetan acara setahun wafatnya Bapak mertua.

Disamping itu juga punya beban ngawasi pengecoran didalam lubang penuh air di T 54 dan memberi saran mengatur penempatan pasukan kepada mandor dan pelaksana bagaimana bisa berpacu dengan air sumber yang sangat deras yang terus mengalir.

Mau tau ? inilah gambarnya :




Awalnya lubang penuh air











3 unit pompa air bersama sama menguras air sampai kelihatan lantai kerja/ dasar













sampai kelihatan lantai kerja/ dasar















Dipersiapkan juga addictive untuk mempercepat pengerasan beton
















2 unit mollen dan......












2 group pasukan pengangkut material menuju molen








Semua siap !   ........molen..hidup....! ........go....!




Jangan lupa sebelum dituang berikan addictive ! .....(dedy memperingatkan dan memberi instruksi...! )















\
Pak Samsu beliau itu penting lho mbak Ati ! (angkatan 22-UIP UPK KITRING NUSRA I) berperan mengatur sedotan sebagai.....









Juru Tirta.....













Selesai.......jam 11.30...........buru2  berangkat......10 menit sampailah ke........                                                     

                                                         masjid at taqwa 




Sebelum masuk masjid dekat tempat wudhu tersedia air....untuk jamaah yang kehausan....










Saya di lantai 2   sehingga dengan jelas menyimak,
mendengarkan khotbah dan sholat Jum’at











....Ngantuk....! .....siap2 tidur untuk menambah energi besuk pagi2 berangkat ke luar kota Kupang .....Soe !..yang harus berlari lari sendirian, karena harus ngawasi Chimney T.129 BB+9, Pad133-AA+6-pondasi klas 2 dan  Pad 153A-BB+3-pondasi klas 1 sedangkan Dedy dlm kota Kupang T.5-AA+3 pondasi klas 4 yang sampai sekarang masih belum ada persetujuan Kerja Tambah karena tidak ada dlm kontrak.














Kamis, 19 Mei 2011

SEBUAH JANJI !

Malam ini setelah nonton idolaku di metro tv 20.30 Wita CEO PLN Dahlan Iskan wawancara dengan begawannya manajemen Tantri Abeng dalam acara Nation Management, setelah posting catatan CEO saya jadi ingat ada catatan yang belum sempat tak postingkan karena keburu berangkat ke-lapangan inilah dia……..:

Jam 09.45 WITA Usai sarapan pagi, Nasi gule, sambal kecap dan kerupuk hasil masakan Lestari dan Sius yang tadi malam beli daging di toko daging.Aldia Jl. Jend.A. Yani Kelurahan Merdeka.

Hari ini menunggu komando dilapangan T.13 Didaerah kota Kupang yang lagi pembenahan karena sedikit longsor akibat hujan tadi malam.Cuaca sudah tidak bisa diprediksi lagi, beberapa galian dekat mata air Mulafa gagal dikerjakan, galian sudah hampir sebulan  belum selesai padahal sudah tersedia 2 pompa air. Disamping mata air yang ada beberapa titik, juga tanahnya karang keras sulit sekali.
Kali ini focus di Kupang, sedangkan di kota Soe kemarin kemarin yang hampir tiap hari kehujanan diatas gunung sedang persiapan dan pembenahan tanah longsor.

Karena itu kegiatanku hari ini, sholat shubuh….tidur….bangun jam 07.00…..mencuci sepatu kerja dari Lumpur yang melekat……Buka Lap top…tulis laporan harian…rencana kerja….sarapan…….belum mandi…santai…sambil menunggu…ingat2…..ku ketik……………………

” Janji “

Ma’asyiral muslimin rakhimakumullah!.........

Allah SWT telah berfirman dalam sebuah ayat yg artinya “Dan penuhilah janjimu kepada-Ku niscaya Aku penuhi janji-Ku kepadamu dan hanya kepada-Kulah kamu harus takut .”

Islam juga mengajarkan agar tiap muslim menghiasi dirinya dgn akhlak yg mulia. Dan di antara akhlak yg mulia itu adalah menepati janji.
Allah SWT berfirman yg artinya “Dan ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil janganlah kalian beribadah kepada selain Allah dan berbuat baiklah kepada ibu bapa kaum kerabat anak-anak yatim dan orang-orang miskin.”

Ma’asyiral muslimin rakhimakumullah!

Menepati janji Allah dan rasul-Nya adalah pokok pondasi dari semua janji. Bila seseorang berhasil menepati janji Allah dan rasul-Nya maka ia akan berhasil pula dalam menepati janji lainnya. Sebaliknya bila ia gagal memenuhi janji Allah dan rasul-Nya maka ia adalah orang yg tidak lagi memiliki janji dan keamanan. Karena antara janji dan keimanan saling berhubungan. Berdasarkan ayat dari surat Al-Baqarah di atas yg dimaksud dgn janji Allah adalah beribadah hanya kepada-Nya. Adapun yg dimaksud dgn janji rasul adl mengikuti perjalanan sirah dan konsep kehidupannya. Tidak diragukan lagi menepati janji selain tanda dari keistiqamahan ia juga merupakan tiang dari kepercayaan seseorang. Kalau menepati janji tidak ada maka istiqamah dan kepercayaan juga tidak ada. Allah SWT berfirman ” sebenarnya siapa yg menepati janji nya dan bertakwa maka sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yg bertaqwa.” Dalam sisi lain Islam juga mencela bagi mereka yg menghianati amanat.

.” Ma’asyiral muslimin rakhimakumullah!Ada ungkapan yg menyebutkan bahwa janji itu adl hutang. Oleh krn itu harus dipenuhi. Disamping itu janji juga akan diminta pertanggungjawabannya. Kemudian diayat lain Allah SWT berfirman “Dan penuhilah janji sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggung jawabannya.” Atau dalam firman-Nya yg lain “Dan tepatilah perjanjian dgn Allah apabila kalian berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah sesudah meneguhkannya.” Oleh krn itu siapa saja yg telah berjanji kepada sesama manusia entah itu berkenaan dgn janji membayar hutang memenuhi undangan berkumpul di suatu tempat dan sebagainya maka janji-janji itu harus dipenuhi dan tak boleh diingkari. Rasulullah saw bersabda “Ada tiga hal siapa yg berada di dalamnya maka dia adalah orang munafik meskipun dia salat puasa haji berkata bahwa dirinya adl seorang muslim. Tiga hal tersebut adalah apabila berbicara berbohong apabila berjanji mengingkari dan apabila diberi amanat berkhianat.”

Karena itu supaya hidup mempunyai arti, memenuhi janji walaupun lewat email saya penuhi janjiku ...pulang ke Surabaya tgl 6 Mei yang lalu karena tgl.07 Mei 2011 jam 19.00 harus menghadiri pernikahan mbak Rochma di Malang, mudah2an membawa berkah dan pernikahan menjadikan kelurga sakinah, mawadah dan barokah. Saya kembali ke Kupang tgl.08 Mei 2011.
Kemudian tgl.13 Mei 2011 pulang lagi ke Surabaya untuk memenuhi janji mengantar keluarga ke Magetan tgl 14 Mei 2011 untuk peringatan setahun wafatnya mbah kakung anak2-ku dan kembali ke Kupang tgl. 17 Mei 2011.



Kali ini saya kutip catatan salah satu idola saya yaitu CEO PLN Dahlan Iskan sangat mengagumkan seperti ini :


Ke Iran Setelah 20 Tahun Diembargo Amerika

Baru sekali ini saya ke Iran. Kalau saja PLN tidak mengalami kesulitan mendapatkan  gas dari dalam negeri, barangkali tidak akan ada pikiran untuk melihat kemungkinan mengimpor gas dari negara para mullah ini.
Sudah setahun lebih PLN berjuang untuk mendapatkan gas dari negeri sendiri. Tapi hasilnya malah sebaliknya. Jatah gas PLN justru diturunkan terus menerus. Kalau awal tahun 2010 PLN masih mendapat jatah gas 1.100 mmscfd, saat tulisan ini dibuat justru tinggal 900 mmscfd. Perjuangan untuk mendapatkan tambahan gas yang semula menunjukkan tanda-tanda berhasil, belakangan redup kembali.
Gas memang sulit diraba sehingga tidak bisa terlihat ke mana larinya. Bisa jadi gas itu akan berbelok-belok dulu entah ke mana baru dari sana dijual ke PLN dengan harga yang sudah berbeda. Padahal PLN memerlukan gas sebanyak 1,5 juta mmscfd. Kalau saja PLN bisa mendapatkan gas sebanyak itu penghematannya bisa mencapai Rp 15 triliun setiap tahun. Angka penghematan yang mestinya menggiurkan siapa pun.
Maka saya memutuskan ke Iran. Apalagi upaya mengatasi krisis listrik sudah berhasil dan menuntaskan daftar tunggu yang panjang itu pasti bisa selesai bulan depan. Kini waktunya perjuangan mendapatkan gas ditingkatkan. Termasuk, apa boleh buat, ke negara yang sudah sejak tahun 1980-an diisolasi oleh Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya itu. Siapa tahu ada harapan untuk menyelesaikan persoalan pokok PLN sekarang ini: efisiensi. Sumber pemborosan terbesar PLN adalah banyaknya pembangkit listrik yang “salah makan”. Sekitar 5.000 MW pembangkit yang seharusnya diberi makan gas, sudah puluhan tahun diberi makan minyak solar yang amat mahal. Salah makan inilah yang membuat perut PLN kembung selama ini.
Kebetulan Iran memang lagi memasarkan gas dalam bentuk cair (LNG). Iran lagi membangun proyek LNG besar-besaran di kota Asaleuyah, di pantai Teluk Parsi. Saya ingin tahu benarkah proyek itu bisa jadi? Bukankah Iran sudah lebih 20 tahun dimusuhi dan diisolasi secara ekonomi oleh Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya dari seluruh dunia? Bukankah begitu banyak yang meragukan Iran bisa mendapatkan teknologi tinggi untuk membangun proyek LNG besar-besaran?
Saya pun terbang ke Asaleuyah, dua jam penerbangan dari Teheran. Meski Aseleuyah kota kecil ternyata banyak sekali penerbangan ke kota yang hanya dipisahkan oleh laut 600 km dari Qatar itu. Bandaranya kecil tapi cukup baik. Masih baru dan statusnya internasional. Pesawat-pesawat lokal seperti Aseman Air terbang ke sini. Inilah kota yang memang baru saja berkembang dengan pesatnya. Iran memang menjadikan kota Asaleuyah sebagai pusat industri minyak, gas dan petrokimia. Beratus-ratus hektar tanah di sepanjang pantai itu kini penuh dengan rangkaian pipa-pipa kilang minyak, kilang petrokimia dan instalasi pembuatan LNG.
Saya heran bagaimana Iran bisa mendapatkan semua teknologi itu di saat Iran lagi diisolasi oleh dunia barat. Memang terasa jalannya proyek tidak bisa cepat, tapi sebagian besar sudah jadi. Kilang minyaknya, kilang petrokimianya, kilang etanolnya sudah beroperasi dalam skala yang raksasa. Hanya kilang LNG-nya yang masih dalam pembangunan dan kelihatannya baru akan selesai dua tahun lagi.
Memang kalau saja Iran tidak diembargo proyek-proyek itu pasti bisa lebih cepat. Namun Iran tidak menyerah. Iran membuat sendiri banyak teknologi yang dibutuhkan di situ. Hanya bagian-bagian tertentu yang masih dia datangkan dari luar. Entah dengan cara apa dan entah lewat mana. Yang jelas barang-barang itu bisa ada. Orang, kalau kepepet biasanya memang banyak akalnya. Asal tidak mudah menyerah. Demikian juga Iran. Bahkan keperluan listrik untuk industri petrokimia itu Iran akhirnya bisa membuat pembangkit sendiri. Termasuk bisa membuat bagian yang paling sulit di pembangkit listrik: turbin. Maka Iran kini sudah berhasil menguasai teknologi pembangkit listrik tenaga gas, baik open cycle maupun combine cycle.
Kemampuan membuat pembangkit listrik ini pun semula agak saya ragukan. Belum pernah terdengar ada negara Islam yang mampu membuat pembangkit listrik secara utuh. Karena itu setelah meninjau proyek LNG saya minta diantar ke pabrik turbin itu. Saya ingin melihat sendiri bagaimana Iran dipaksa keadaan untuk mengatasi sendiri kesulitan teknologinya.
Ternyata benar. Pabrik turbin itu sangat besar. Bukan hanya bisa merangkai, tapi membuat keseluruhannya. Bahkan sudah mampu membuat blade-blade turbin sendiri. Termasuk mampu menguasai teknologi coating blade yang bisa meningkatkan efisiensi turbin. Baru 10 tahun Iran menekuni alih teknologi pembangkit listrik ini. Sekarang Iran sudah memproduksi 225 buah turbin dari berbagai ukuran. Mulai dari 25 MW sampai 167 MW. Bahkan Iran sudah mulai ekspor turbin  ke Libanon, Syria dan Iraq. Bulan depan sudah pula mengekspor suku cadang turbin ke India. Bulan lalu pabrik turbin Iran ini merayakan produksi bladenya yang ke 80.000 buah!
Kesimpulan saya: inilah Negara Islam pertama yang mampu membuat turbin dan keseluruhan pembangkit listriknya. Saya dan rombongan PLN diberi kesempatan meninjau semua proses produksinya. Dari A sampai Z. Termasuk memasuki laboratorium metalurginya. Dengan kemampuannya ini, untuk urusan listrik, Iran bisa mandiri. Bahkan untuk pemeliharaan pembangkit-pembangkit listrik yang lama Iran tidak tergantung lagi ke pabrik asalnya. Mesin-mesin Siemen lama dari Jerman atau GE dari USA bisa dirawatnya sendiri. Iran sudah bisa memproduksi suku cadang untuk semua mesin pembangkit Siemen dan GE. Bahkan sudah dipercaya oleh Siemen untuk memasok ke negara lain. “Anak perusahaan kami sanggup melakukan pemeliharaan pembangkit-pembangkit listrik PLN dengan menggunakan suku cadang dari sini,” kata manajer di situ. Pabrik ini memiliki 32 anak perusahaan, masing-masing menangani bidang yang berbeda di sektor listrik. Termasuk ada anak perusahaan yang khusus bergerak di bidang pemeliharaan dan operasi pembangkitan.
Bisnis kelihatannya tetap bisnis. Saya tidak habis pikir bagaimana Iran tetap bisa mendapatkan alat-alat produksi turbin berupa mesin-mesin dasar kelas satu buatan Eropa: Itali, Jerman, Swiss dan seterusnya. Saya juga tidak habis pikir bagaimana pabrik pembuatan turbin ini bisa mendapatkan lisensi dari Siemen.
Rupanya meski Iran membenci Amerika dan sekutunya tapi tidak sampai membenci produk-produknya. Iran membenci Amerika hanya karena Amerika membantu Israel. Ini jauh dari bayangan saya sebelum datang ke Iran. Saya pikir Iran membenci apa pun yang datang dari Amerika. Ternyata tidak. Bahkan Coca-cola dijual secara luas di Iran. Demikian juga Pepsi dan Miranda. Belum lagi Gucci, Prada dan seterusnya.
Intinya: dengan diembargo oleh Amerika Serikat dan sekutunya, Iran hanya mengalami kesulitan pada tahun-tahun pertamanya. Kesulitan itu membuat Iran kepepet, bangkit dan mandiri. Kesulitan itu tidak sampai membuatnya miskin apalagi bangkrut. Justru Iran dipaksa menguasai beberapa teknologi yang semula menjadi ketergantungannya.
Banyaknya proyek yang sedang dikerjakan sekarang menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi Iran terus berjalan. Mulai dari pengembangan bandara di mana-mana, pembangunan jalan layang sampai pun ke industri dasar. Tidak ketinggalan pula industri mobil.
Kegiatan ekonomi di Iran memang tidak gegap-gempita seperti Tiongkok, tapi tetap terasa menggeliat. Pertumbuhan ekonominya sudah bisa direncanakan 6 persen tahun ini. Mulai meningkat drastis dibanding tahun-tahun pertama sanksi ekonomi diberlakukan. “Sebelum ada sanksi ekonomi, Iran hanya mampu memproduksi 300.000 mobil setahun. Sekarang ini Iran memproduksi 1,5 juta mobil setahun,” ujar seorang CEO perusahaan terkemuka di Iran.
Kami mendarat di bandara internasional Imam Khomeini Teheran menjelang waktu shalat Jumat. Maka saya pun ingin segera ke masjid: sembahyang Jumat. Saya tahu tidak ada kampung di sekitar bandara ini. Dari atas terlihat bandara ini seperti benda jatuh di tengah gurun tandus yang maha luas. Tapi setidaknya pasti ada masjid di bandara itu.
Memang ada masjid di bandara itu tapi tidak dipakai sembahyang Jumat. Saya pun minta diantarkan ke desa atau kota kecil terdekat. Ternyata saya kecele. Di Iran tidak banyak tempat yang menyelenggarakan sembahyang Jumat. Bahkan di kota sebesar Teheran, ibukota negara dengan penduduk 16 juta orang itu, hanya ada satu tempat sembahyang Jumat. Itu pun bukan di masjid tapi di universitas Teheran. Dari bandara memerlukan waktu perjalanan 1 jam. Atau bisa juga ke kota suci Qum. Tapi jaraknya lebih jauh lagi. Di Negara Islam Iran, Jumatan hanya diselenggarakan di satu tempat saja di setiap kota besar.
“Jadi, tidak ada tempat Jumatan di bandara ini?,” tanya saya.
“Tidak ada. Kalau kita kita mau Jumatan harus ke Teheran (40 km)  atau ke Qum (70 km). Sampai di sana waktunya sudah lewat,” katanya.
Shalat Jumat ternyata memang tidak wajib di Negara Islam Iran yang menganut aliran Syiah itu. Juga tidak menggantikan shalat dzuhur. Jadi siapa pun yang shalat Jumat tetap harus shalat dzuhur.
Karena hari Jumat adalah hari libur, saya tidak dijadwalkan rapat atau meninjau proyek. Maka waktu setengah hari itu saya manfaatkan untuk ke kota suci Qum. Jalan toll-nya tidak terlalu mulus tapi sangat OK: enam jalur dan tarifnya hanya Rp 4000. Tarif itu kelihatannya memang hanya dimaksudkan untuk biaya pemeliharaan saja.
Sepanjang perjalanan ke Qum tidak terlihat apa pun. Sejauh mata memandang yang terlihat hanya  gurun, gunung tandus dan jaringan listrik. Saya bayangkan alangkah enaknya membangun SUTET di Iran. Tidak ada urusan dengan penduduk. Alangkah kecilnya gangguan listrik karena tidak ada jaringan yang terkena pohon. Pohon begitu langka di sini.
Begitu juga letak kota suci Qum. Kota ini seperti berada di tengah-tengah padang yang tandus. Karena itu bangunan masjidnya yang amat besar, yang berada dalam satu komplek dengan madrasah yang juga besar, kelihatan sekali menonjol sejak dari jauh.
Tujuan utama kami tentu ke masjid itu. Inilah masjid yang luar biasa terkenalnya di kalangan ummat Islam Syiah. Kalau pemerintahan Iran dikontrol ketat oleh para mullah, di Qum inilah pusatnya mullah. Demokrasi di Iran memang demokrasi yang dikontrol oleh ulama. Presidennya sendiri dipilih secara demokratis untuk masa jabatan paling lama dua kali, tapi sang presiden harus taat kepada pemimpin tertinggi agama yang sekarang dipegang oleh Imam Khamenei. Siapa pun bisa mencalonkan diri sebagai presiden (tidak harus dari partai) tapi harus lolos seleksi oleh dewan ulama.
Tapi Sang Imam bukan seorang diktator mutlak. Dia dipilih secara demokratis oleh sebuah lembaga yang beranggotakan 85 mullah. Masing-masing mullah itu pun dipilih langsung secara demokratis oleh rakyat.
Dalam praktek sehari-hari ternyata tidak seseram yang kita bayangkan. Amat jarang lembaga keagamaan ini mengintervensi pemerintah. “Dalam lima tahun terakhir kita belum pernah mendengar campur tangan dari mullah ke pemerintah,” ujar seorang CEO perusahaan besar di Teheran.
Saya memang kaget melihat kehidupan sehari-hari di Iran, termasuk di kota suci Qum. Banyak sekali wanita yang mengendarai mobil. Tidak seperti di negara-negara di jazirah Arab yang wanitanya dilarang mengendarai mobil. Bahkan orang Iran  menilai negara yang melarang wanita mengendarai mobil dan melarang wanita memilih dalam pemilu bukanlah negara yang bisa menyebut dirinya Negara Islam.
Dan lihatlah cara wanita Iran berpakaian. Termasuk di kota suci Qum. Memang semua wanita diwajibkan memakai kerudung (termasuk wanita asing), tapi ya tidak lebih dari kerudung itu. Bukan jilbab, apalagi burqah. Kerudung itu menutup rapi kepala tapi boleh menyisakan bagian depan rambut mereka. Maka siapa pun bisa melihat mode bagian depan rambut wanita Iran. Ada yang dibuat modis sedikit keriting dan sedikit dijuntaikan keluar dari kerudung. Ada pula yang terlihat dibuat modis dengan cara mewarnai rambut mereka. Ada yang blonde, ada pula yang kemerah-merahan.
Bagaimana baju mereka? Pakaian atas wanita Iran umumnya juga sangat modis. Baju panjang sebatas lutut atau sampai ke mata kaki. Pakaian bawahnya hampir 100 persen celana panjang yang cukup ketat. Ada yang terbuat dari kain biasa tapi banyak juga yang celana jean. Dengan tampilan pakaian seperti itu, ditambah dengan tubuh mereka yang umumnya langsing, wanita Iran terlihat sangat modis. Apalagi, seperti kata orang Iran, dari 10 wanita Iran yang cantik adalah 11! Sedikit sekali saya melihat wanita Iran yang memakai burkah, itu pun tidak ada yang sampai menutup wajah.
Sampai ke kota Qum, sembahyang Jumatnya memang sudah selesai. Ribuan orang bubaran keluar dari masjid. Saya pun melawan arus masuk ke masjid melalui pintu  15. Setelah shalat dzuhur saya ikut ziarah ke makan Fatimah yang dikunjungi ribuan Jemaah itu. Makan ini letaknya di dalam masjid sehingga suasananya mengesankan seperti ziarah ke makan Rasulullah di masjid Nabawi. Apalagi banyak juga orang yang kemudian shalat dan membaca Quran di dekat situ yang mengesankan orang seperti berada di Raudlah.
Yang juga menarik adalah strata sosialnya. Kota metropolitan Teheran dengan penduduk 16 juta dan dengan ukuran 50 km garis tengah adalah kota yang sangat besar. Sebanding dengan Jakarta dengan Jabotabeknya. Tapi tidak terlihat ada  keruwetan lalu-lintas di Teheran. Memang Teheran tidak memiliki kawasan yang cantik Jalan Thamrin-Sudirman namun sama sekali tidak terlihat ada kawasan kumuh seperti Pejompongan dan Bendungan Hilir.  Memang tidak banyak gedung-gedung pencakar langit yang cantik, tapi juga tidak terlihat gubuk dan bangunan kumuh.
Kota Teheran tidak memiliki bagian kota yang terlihat mewah, tapi juga tidak terlihat ada bagian kota yang miskin. Teheran bukan kota yang sangat bersih tapi juga tidak terasa kotor. Di jalan-jalan yang penuh dengan mobil itu saya tidak melihat ada Mercy mewah apalagi Ferrari, tapi juga tidak ada bajaj, motor atau mobil kelas 600 sampai 1.000 cc. Lebih 90% mobil yang memenuhi jalan adalah sedan kelas 1.500 sampai 2.000 cc. Saya tidak melihat ada mall-mall yang besar di Teheran, tapi saya juga sama sekali tidak melihat ada pedagang kaki lima, apalagi pengemis. Wanitanya juga tidak ada yang sampai pakai burqah, tapi juga tidak ada yang berpakaian merangsang. Orangnya rata-rata juga ramah dan sopan. Baik dalam sikap maupun kata-kata.
Pemerataan pembangunan terasa sekali berhasil diwujudkan di Iran. Semua rumah bisa masak dengan gas yang dialirkan melalui pipa tersentral. Demikian juga 99% rumah di Iran menikmati listrik –untuk tidak menyebutkan 100%.
Melihat Iran seperti itu saya jadi teringat makna kata yang ditempatkan di bagian paling tengah-tengah al Quran: Wal Yatalaththaf!
Bagaimana Iran ke depan? Mengapa setelah lebih 20 tahun diisolasi dan diembargo Amerika Serikat Iran tidak kolaps seperti Burma, Korut atau Kuba?
Banyak faktor yang melatar belakanginya. Pertama, saat mulai diisolasi dulu kondisi Iran sudah cukup maju. Kedua, tradisi keilmuan bangsa Iran termasuk yang terbaik di dunia. Ketiga, Iran penghasil minyak dan gas yang sangat besar. Keempat, jumlah penduduk Iran cukup besar untuk bisa mengembangkan ekonomi domestic. Kelima, tradisi dagang masyarakat Iran sudah terkenal dengan golongan bazarinya.
Tradisi dagang itu tidak mudah dikalahkan. Pedagang selalu bisa berkelit dari kesulitan. Ini berbeda dengan tradisi agraris. Seperti Tiongkok, meski 60 tahun dikungkung oleh komunisme Mao Zedong yang kaku, penduduknya tetap tidak lupa kebiasaan dagang. Demikian juga warga Iran. Ini terbukti sampai sekarang pun. Setelah lebih 20 tahun diisolasi pun sektor jasa masih menyumbang sampai 40% GDP negara itu.
Penduduk Iran yang 75 juta orang juga menjadi kekuatan ekonomi tersendiri. Apalagi saat mulai diisolasi oleh Amerika tahun 80-an, kondisi Iran sudah tidak tergolong negara miskin. Kelas menengah di Iran sangat dominan. Inilah factor yang dulu membuat revolusi Islam Iran tahun 1979 berhasil menumbangkan diktator Syah Pahlevi. Keberhasilan itu disebabkan  masyarakat di Iran didominasi kaum bazari. Pedagang kelas menengah. Yakni bukan konglomerat yang ketakutan ditebas penguasa, dan bukan pedagang kecil yang takut kehilangan tempat bergantung.
Belum lagi kekayaan alamnya. Iran adalah negara kedua terbesar penghasil minyak dan gas alam. Bukan hanya memiliki cadangan besar, tapi juga mampu melakukan drilling dan pengolahan sendiri. Tidak ada lagi ketergantungan akan teknologi  drilling dan pengolahan.
Salah satu sumber gasnya, yang baru saja ditemukan, akan membuat negara itu kian berkibar. Di lepas pantainya, di Teluk Parsi, ditemukan ladang gas terbesar di dunia. Ladang itu setengahnya berada di wilayah Qatar dan setengahnya lagi di wilayah Iran.  Tahun 1999 lalu Qatar sudah berhasil menyedot gas bawah laut itu dari wilayah Qatar. Kalau Iran tidak menyedotnya dari wilayah Iran tentu semua gas itu akan disedot Qatar. Karena itu Iran juga bergegas menyedotnya dari sisi timur. Tahun 2003 lalu Iran sudah berhasil menyedot gas itu dan akan terus meningkatkan sedotannya. “Tiga tahun lagi kemampuan Iran menyedot gas itu sudah sama dengan Qatar,” ujar CEO perusahaan gas di sana.
Untuk menggambarkan seberapa besar potensi gas itu baiknya dikutip kata-kata CEO yang saya temui di atas. “Seluruh gas Iran di situ harganya USD 12 triliun,” katanya. Ini sama dengan 12 kali seluruh kekuatan ekonomi Indonesia yang USD 1 triliun saat ini. “Kalau gas itu diambil dalam skala seperti sekarang baru akan habis dalam 200 tahun,” tambahnya.
Gas itu letaknya memang 3.000 meter di bawah laut, namun dalamnya laut sendiri hanya 50 meter. Secara teknis ini jauh lebih mudah pengambilan gasnya daripada misalnya gas bawah laut Indonesia di Masela, di laut Maluku Tenggara.
Memang masih ada kendala ekonomi yang mendasar. Defisit anggaran masih menghantui, subsidi masih besar, laju inflasi masih tinggi dan akses perdagangannya masih  terjepit oleh sanksi Amerika. Inflasi yang tinggi itu akibat naiknya harga bahan makanan, gas dan BBM. Bahkan akibat inflasi itu Iran harus mencetak mata uang dengan pecahan lebih besar dari rupiah. Kalau pecahan rupiah paling besar Rp 100.000, real Iran terbesar adalah 500.000 real (1 real hampir sama dengan Rp 1). Bahkan ada juga real lembaran 1.000.000, meski penggunaannya hanya di lingkungan terbatas.
Seperti Indonesia, Iran juga merencanakan menghapus empat nol di belakang real yang terlalu panjang itu. Hanya saja penghapusan nol tersebut baru akan dilakukan setelah inflasinya stabil kelak. Itulah sebabnya pemerintah Iran kini mati-matian  memperbaiki fondasi ekonominya. Tahun lalu parlemen Iran sudah menyetujui dilaksanakannya “reformasi ekonomi”. Sebuah reformasi yang sangat penting dan mendasar. Inti dari reformasi itu adalah menjadikan ekonomi Iran sebagai “ekonomi pasar”. Artinya harga-harga harus ditentukan oleh pasar. Tidak boleh lagi ada subsidi. Reformasi ekonomi itu ditargetkan harus berhasil dalam lima tahun ke depan.
Begitu pentingnya reformasi untuk meletakkan dasar-dasar ekonomi Iran itu, sampai-sampai Presiden Ahmadinejad berani mengambil resiko dihujat dan dibenci rakyatnya dua tahun terakhir ini. Subsidi pun dia hapus. Harga-harga merangkak naik. Ahmadinejad tidak takut tidak popular karena ini memang sudah masa jabatannya yang kedua, yang tidak mungkin bisa maju lagi jadi presiden.
Bahwa kini Iran memilih jalan ekonomi pasar sungguh mengejutkan. Alasannya pun “sangat ekonomi”: untuk meningkatkan produktivitas nasional dan keadilan sosial. Subsidi (subsidi BBM tahun lalu mencapai USD 84 juta), menurut pemerintah, lebih banyak jatuh kepada orang kaya. Karena itu daripada anggaran dialokasikan untuk subsidi lebih baik langsung diarahkan untuk golongan yang berhak.
Pemikiran reformasi ekonomi seperti itulah yang tidak ada di negara-negara lain yang diisolasi Amerika Serikat. Inilah juga faktor yang membuat Iran tidak akan tertinggal seperti Burma, Kuba atau Libya. Dengan bendera sebagai Negara Islam pun Iran tetap menjunjung tinggi ilmu ekonomi yang benar. Tradisi keilmuan di Iran, termasuk ilmu ekonomi, memang sudah tinggi sejak zaman awal peradaban. Inilah salah satu bangsa tertua di dunia dengan peradaban Arya yang tinggi.
Dalam situasi terjepit sekarang pun, tradisi keilmuan itu tetap menonjol. Iran kini tercatat sebagai satu di antara 15 negara yang mampu mengembangkan nanoteknologi. Iran juga termasuk 10 negara yang mampu membuat dan meluncurkan sendiri roket luar angkasa.
Di bidang rekayasa kesehatan, Iran juga menonjol: teknologi stemcell, kloning dan jantung buatan sudah sangat dikenal di dunia. Bahkan untuk stemcell Iran masuk 10 besar dunia.
Maka tidak heran kalau Iran juga tidak ketinggalan dalam penguasaan teknologi perminyakan, pembangkit listrik dan otomotif. Jangankan jenis teknologi itu, nuklir pun Iran sudah bisa membuat, lengkap dengan kemampuannya memproduksi uranium hexaflourade yang selama ini hanya dimiliki oleh enam negara.
AS kelihatannya berhasil membuat Burma, Korut, Kuba dan Libya menderita dengan embargonya. Tapi tidak untuk Iran. Ke depan posisi Iran justru kian baik, antara lain karena “dibantu” oleh Amerika Serikat sendiri. Sudah lama Iran ingin menumbangkan Saddam Husein di Iraq, namun selalu gagal. Perang Iran-Iraq yang sampai 8 tahun pun tidak berhasil mengalahkan Saddam Husein. Iran tidak menyangka bahwa Saddam dengan mudah ditumbangkan oleh AS.
Dengan tumbangnya Saddam Husein maka Iraq kini dikuasai oleh para pemimpin yang hati mereka memihak Iran. Banyak pemimpin Iraq saat ini adalah mereka yang di masa Saddam dulu terusir ke luar negeri, dan mereka bersembunyi di Iran. Bahkan saat terjadi perang Iran-Iraq dulu, mereka ikut angkat senjata bersama tentara Iran menyerbu Iraq.
Demokrasi yang diperjuangkan AS di Iraq telah membuat golongan mayoritas berkuasa di Iraq. Padahal mayoritas rakyat Iraq adalah Islam Syi’ah. Golongan Sunni hanya 40 persen, itu pun tidak utuh. Yang separo adalah keturunan Arab sedang separo lagi keturunan Kurdi. Ada kecenderungan keturunan Kurdi memilih berkoalisi dengan Syi’ah. Padahal yang golongan Arab itu pun masih juga terpecah-pecah ke dalam berbagai kabilah. Saddam Husein, misalnya, datang dari suku Tikrit yang jumlahnya hanya sekitar 10% dari penduduk Iraq.
Dengan gambaran seperti itu maka masa depan hubungan Iran dan Iraq tinggal menunggu waktu yang tepat untuk menjadi amat mesra. Waktu yang tepat itu adalah ini: mundurnya AS 100% dari Iraq. Dan itu tidak akan lama lagi. Pekan lalu pimpinan Iraq sudah mengatakan “Iraq hanya perlu bantuan militer untuk menjaga perbatasan, bukan untuk urusan dalam negeri”.
Maka tidak lama lagi Iraq akan menjadi “negara ketiga” yang akan mengalirkan barang dari dan ke Iran. Dan kalau ini terjadi, masih ada gunanyakah Iran diisolasi?

Dahlan Iskan
CEO PLN