Kamis, 06 Januari 2011

"57-tahun"

Kegiatan rutin  bila setiap hari kita bisa terbangun dalam kondisi segar dan bersemangat. Tubuh yang  segar, pikiran yang tajam, serta perasaan yang kembali tentram setelah cukup mendapatkan istirahat malam. Kita merasa kembali terisi oleh energi baru dan siap untuk menghadapi segenap aktivitas di sepanjang hari .
Tentu saja kondisi tersebut tidak selalu bisa kita dapatkan setiap hari. Cara kita menyambut hari sangat tergantung dari suasana mental kita ( atau suasana pikiran dan perasaan, yang selanjutnya hanya akan disebut sebagai mood atau SUASANA HATI saja ). Dapat dikatakan, suasana hati kita di pagi harilah yang akan mewarnai seluruh aktivitas di sepanjang hari tersebut. Bila kita mengawali hari dengan suasana hati yang positif ( dengan senang dan gembira, seolah tengah menyambut kedatangan hari libur ) maka seluruh aktivitas kita di sepanjang hari itu akan diwarnai dengan suasana hati tersebut. Begitu pula bila kita mengawali hari dengan suasana hati yang negatif ( misalnya dengan perasaan sedih atau marah) maka sepanjang hari itu pun akan diwarnai dengan suasana hati tersebut.
Konon, suasana hati - baik suasana hati positif ataupun negatif - merupakan konsumen utama dari energi vital / prana kita. Khususnya untuk suasana hati negatif - selain menguras lebih banyak energi ( daripada suasana hati positif ) - bila terus menerus dihadirkan akan menjadi ‘tumpukan suasana hati negatif’ yang disebut sebagai STRESS, yang bila kita tidak pandai mengolahnya akan menjadi default suasana hati yang akan terus menetap dalam jangka waktu yang lama.
Suasana hati juga sangat mempengaruhi cara pandang kita terhadap segala sesuatu. Mungkin kita dapat bandingkan beberapa pengalaman kita terdahulu saat melewati beberapa situasi keseharian dengan suasana hati yang berbeda. Suasana hati yang negatif akan membuat cara pandang terhadap segala sesuatu menjadi negatif, dan bahkan hingga menganggap sebuah situasi yang sebenarnya biasa-biasa saja jadi buruk. Sebaliknya, suasana hati positif ( saya senang menyebutnya dengan istilah ‘enak perasaan’ ) akan membuat cara pandang terhadap segala sesuatu menjadi positif, dan bahkan menjadi mampu untuk melihat sisi positif dari sebuah kondisi buruk, sehingga  kondisi tersebut lebih mudah untuk dilalui.
Pagi ini seperti biasa  kegiatan rutin tiap hari berangkat beraktifitas dari rumah hujan  suasana hati biasa2 saja   lain dari pada kemarin pagi.
Tgl.05 Januari 2011 sebelum berangkat beraktifitas jam 06.00 WIB ada yang istimewa di meja makan……..Nasi kuning lengkap + ayam goreng  - kacang goreng tersedia…..jadi ingat  usiaku  bertambah 1 tahun lagi ….genap 57 tahun . Sarapan pagi ditemani juragan perempuan dan Tria......Graha belum pulang kerja (kena sip malam) Mbak Pi di Sumbawa Besar.......Suasana hati ada yang lain memang.
Kunci agar dapat menguasai suasana hati, atau mengubah suasana hati yang negatif ke positif, adalah dengan mengkondisikan pikiran ke situasi yang rileks. Kondisi rileks akan membuat gelombang pikiran menjadi lebih tenang ( dalam gelombang pikiran alpha ) dan perasaan menjadi lebih terbuka sehingga dapat lebih menikmati hidup secara apa adanya.  Kondisi rileks akan membuat kita lebih ‘enak perasaan’, dan suasana hati yang negatif dalam sekejap akan tergantikan dengan suasana hati yang lebih positif. Seseorang yang telah terbiasa dalam kondisi ini akan senantiasa merasa tenang dan tidak rmudah bereaksi terhadap situasi-situasi keseharian yang menyebabkan stress.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar