Medio Juni 2012, malam hari saya dapat telpon dari teman Moh. Ramli yang sekarang menjadi dosen senior di ITS untuk memberitahukan alamat teman2 sekolah ex. STM I Surabaya yang saya ketahui.
Kemudian Kamis, tgl. 28 Juni pulang dari kantor Surabaya ada Undangan untuk menghadiri :
Ada perasaan kangen yang menggigit !
Selepas sekolah kami berpencar untuk melanjut melanjut menuju masa depan. Ada mengikuti ikatan dinas, melanjut ke perguruan tinggi dan termasuk saya tidak mau terikat dengan ikatan dinas mencari kerja sesuai selera dan cita2.
Karena pada masa itu siswa klas 2 naik klas 3 banyak yang dibiayai oleh perusahaan yang posisi kerjanya di luar jawa. Karena harus ijin wali/ orang tua saya termasuk yang tidak di ijinkan bahkan eyang yang membiayaiku marah2 tersinggung dipikir beliau tidak mampu membiayaiku.
Suka duka semasa sekolah di STM I bersama teman2. Selepas istirahat, atau menunggu waktu karena pergantian mata pelajaran atau pelajaran kosong/ interval kami sering nonton orang diadili di pengadilan jalan arjuno.
Bersepeda bergoncengan, beriringan dari Sekolah di Jl, Ngaglik menuju Jl. Patua sehabis pelajaran olah raga mulai jam 0 (sekitar jam 6 pagi) karena jam 2 lokal kelasnya ada di Jl. Patua.
Di sekolah kami tiap ganti mata pelajaran/ guru juga harus berpindah dari lokal/ ruangan klas
Waktu saya klas 1, Kepala Sekolah Kami Bp. Ir. Lie Tjwan Kwan jebolan ITB katanya angkatannya Bung Karno yang punya andil untuk pembangunan Tugu Pahlawan Surabaya yang bibirnya tidak pernah lepas dengan rokok kreteknya.
Kemudian diganti Bpk Drs. J. Soewito.
Saat regrestrasi/ Att. kehadiran reuni
Panggung acara
Ada yang sangat berkesan yang saya ingat yang tidak mungkin terlupakan, yaitu disaat kami bergiliran tiap kelompok untuk membantu tukang2 dalam rangka pembangunan masjid .....lupa namanya yang ada di Tembok Dukuh yang disponsori Toko Sepatu Abadi di jalan Praban.
Saya lupa berapa hari kelompok kami bekerja, mengangakut batu bata , mencampur pasir dan semen kalau sudah jadi membawanya ke tukang. Dan yang sangat berkesan saat sehabis istirahat, sholat berjamaah Dhuhur berpindah pindah cari tempat yang teduh kemudian kami makan siang Rawon, Lodeh tempe yang disediakan takmir bersama tukang2 yang kayaknya seperti orang tua memberi nasehat supaya kami sekolah sungguh2, pintar dan nanti bisa bekerja tidak seperti mereka mungkin seumur hidup jadi tukang batu atau tukang kayu.
Kami selama bekerja membantu pembangunan masjid di Tembok Dukuh itu tidak dibayar hanya diberi makan siang. Kami ikhlas, gembira karena guru agama kami Pak...... lupa lagi.... mengatakan jaminannya SURGA....!....Amin...!
Padahal sekarang saya jadi berpikir bahwa pekerjaan itu semua sama yang penting kita harus punya prinsip bahwa bekerja itu ibadah
Di reuni ini hadir sesepuh alumni mulai jaman Belanda, Jepang dan Republik, dari berbagai jurusan, angkatan kelulusan
Angkatan 73 jurusan Listrik yang tiga orang Moh. Ramli, Suharno dan saya.
Kemana teman2 yang lain ? Saya kangen....! Katanya publikasi ada di Jawa Pos dll.
Saya sendiri juga tidak tahu kalau tidak ada yang mengajak...
Bendera berganti ganti tiap berganti nama sekolah STM
Reuni ini juga untuk memperingati 100 tahun berdirinya gedung sekolah STM yang sekarang namanya SMKN2 Surabaya. Pada tgl 12 Januari lalu digelar wayang kulit semalam suntuk.
Gedung ini adalah lembaga pendidikan teknik yang paling tua di Jawa Timur, mulai Koningen Emma Scholl (KES), Middelbare Tehnise School (MTS), Kogya Senmon Ghakko (KSG), STM 4 Tahun, Sekolah Menengah Teknik Tinggi (SMTT), Sekolah Tehnologi Menengah Nrgeri I dan sekarang menjadi SMKN 2 Surabaya.
"VIVA Allumni STM eks Sawahan "
Terima kasih Panitia SMKN2 Surabaya atas penyelenggaraan reuni ini dan yang masih ingat kami yang sudah manula.....Kami bangga ......!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar